Banner 480

Jumat, 01 Juni 2012

Berbisnis Budidaya Anggrek Yang Selalu Menyegarkan

Bisnis tanaman hias seperti anggrek merupakan bisnis yang relatif stabil dan tidak mengemal fluktuasi. Tanaman anggrek memiliki penggemar yang loyal, tidak heran usaha budidaya anggrek ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Harga tanaman anggrek juga relatif stabil, harga tergantung pada varietas. Jika anggrek termasuk langka maka harganya cukup mahal. Salah satu yang menekuni bisnis anggrek adalah Hasan Sulaeman Syah, seorang sarjana pertanian dari Magelang, Jawa Tengah.

Usaha budidaya anggrek Hasan,bermula dari skripsinya yang mengulas seputar anggrek dalam botol, dari skripsi tentang anggrek tersebut lantas membuatnya tertarik untuk berwirausaha.

Lokasi kebunnya di daerah Nambangan,Blabak, Magelang, menjadi tempat grosir tanaman anggrek. Awal usaha anggrek Hasan dirintis saat ia masih nganggur selepas selesai kuliah, lantas terpikir untuk menerapkan disiplin ilmu yang ia miliki. Selain itu petani anggrek di daerah Magelang masih sedikit, peluang bisnis ini coba ia tekuni ditambah dengan latar belakang ilmunya dan hobi Hasan akan anggrek.

Setelah lulus di tahun 1998 ,dari Universitas Tidar Magelang, ia kemudian mencoba untuk budidaya anggrek dengan memanfaatkan lahan di loteng rumahnya yang berukuran 3 x 6 meter. Hingga akhirnya di tahun 2003, ia mulai membisniskan anggreknya.

Usaha kerasnya membuahkan hasil, yaitu dengan diperolehnya 4 kebun untuk budidaya anggrek-anggreknya. Kebun-kebun itu berada di Nambangan, kawasan Blabak, Magelang, yang memang dikhususkan untuk bisnis grosir anggrek.

Sedangkan lokasi kebun di Candi Mulyo ia pakai sebagai tempat pembesaran dan menanam anggrek, serta di dalam taman Kyai Langgeng. Di taman Kyai Langgeng ini, Hasan mempunyai lahan seluas 180 meter persegi dalam bentuk green house dan bekerjasama dengan Dinas Pertanian.

Anggrek Vanda, Salah Satu Jenis Anggrek Yang Menawan

Di Nambangan, dengan memanfaatkan lahan seluas 500 meter persegi, Hasan membudidayakan anggrek dengan melakukan pembibitan di dalam botol. Media yang digunakan jenis Smith Ferguson ditambah arang (media agar-agar
Hasan tidak melakukan penanaman bibit anggrek langsung dari biji F1 nya. Namun ia membeli dalam bentuk F2 dan F3 dari kawasan Jawa Timur dan Jakarta, bahkan juga dari seorang importir dari Bangkok, Thailand.

Berbagai jenis bibit anggrek dapat dibudidayakan di dalam botol. Meski usaha untuk pembibitan anggrek dalam botol bukanlah suatu hal yang baru, tapi masih sedikit hobiis yang melakukannya. Biasanya mereka takut jika gagal, dan anggreknya akan mati sebelum sempat dikeluarkan dari botol.

Tanaman anggrek merupakan tanaman yang memiliki daya tahan terhadap ruangan kedap udara selama berbulan-bulan. Oleh karena itu media tanam dalam botol mulai digemari karena unik dan dapat dibawa kemana-mana bahkan hingga ke luar negeri. Hampir semua jenis anggrek telah dimiliki oleh Hasan. Setidaknya ada 7000 koleksi tanaman anggrek, baik dalam bentuk botol atau anggrek yang sudah dalam masa pembesaran.

Sumber:

http://tabloidtransagro.com/

Banner 480 bawah




Your Clicks! Your Earning!