Dan pekan ini Otomotifnet.com berkesempatan menjajal varian Ertiga GX yang diplot sebagai line up tertinggi dari keluarga Ertiga. Sebagai lokasi pengetesan dipilih jalur Alam Sutera-BSD, tol dalam kota dan seputaran tol JORR yang kondisi jalannya bervariasi.
Langsung masuk ke kabin, kesan mewah menyeruak berkat aplikasi warna two tone (abu-abu-krem) pada dashboard. Selain itu, aplikasi panel silver pada setir berkelir krem dan aksen krom pada handel pintu ikut mendongkrak tampilan eksklusif Ertiga GX.
Mesin mulai menyala. Suara didalam kabin tetap terasa senyap. Meski hanya tersedia tipe manual, tapi perpindahan gigi terasa mudah. Mulai berjalan, tarikan awal mesin K14B 1.4 liter bertenaga 95 ps ini tak menyentak dan cukup kalem dalam tiap perpindahan gigi.
Handling Ertiga GX yang memiliki sistem penggerak roda depan bodi terasa stabil meski dikendarai dijalan berliku. Tak ada gejala limbung yang berlebihan, baik saat kondisi mobil berpenumpang penuh, atau hanya bepergian seorang diri. Kestabilan juga didukung sistem rem ABS dan EBD.
Sayangnya keunggulan Ertiga GX sedikit terusik dengan minusnya AC double blower dan sistem penutup otomatis pada power window bagian supir.
Lampu baca dibagian depan juga tidak dihadirkan, sehingga saat berada di tempat gelap dan ingin mencari sesuatu di bagian dashboard, agak sulit dilakukan. Dan buat pecinta mobil matic, silakan gigit jari karena Ertiga varian tertinggi pun belum tersedia varian bertransmisi otomatis.
Harga yang ditawarkan pada Ertiga GX adalah Rp 165 juta (on the road Jakarta). Dan dengan harga tersebut, Ertiga GX langsung berhadapan dengan All New Avanza tipe G M/T (Rp 165,3 juta), All New Xenia R M/T (Rp 163,8 juta), Grand Livina S M/T (Rp 162 juta) dan Proton Exora Executive Manual (Rp 168 juta)