Home �Unlabelled � Penyakit Karena Bercinta: Hilang Memori Hingga Alergi Sperma
Rabu, 29 Agustus 2012
Penyakit Karena Bercinta: Hilang Memori Hingga Alergi Sperma
Seks memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti dapat menyembuhkan pilek, menghilangkan stres dan manfaat lainnya. Tetapi seks rupanya juga dapat memicu penyakit tertentu pada beberapa orang.
Berikut 8 penyakit yang dipicu oleh hubungan seksual, seperti dilansir everydayhealtth, Selasa (14/8/12) antara lain:
1. Hilangnya memori sementara
Beberapa orang tiba-tiba dapat kehilangan ingatannya sekitar 1 jam setelah hubungan seksual. Dokter mendiagnosis hal ini sebagai transient global amnesia, yaitu kehilangan memori sementara yang mempengaruhi hanya 3 sampai 5 orang dari 100.000 orang setiap tahunnya.
Kasus ini dilaporkan dalam Journal of Emergency Medicine edisi bulan September 2011. Para peneliti belum mengetahui secara pasti hal yang menyebabkan hilangnya memori sementara tersebut, karena hasil scan MRI menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan otak.
Namun, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam jurnal Stroke, bahwa ketika tengah berhubungan seks, katup dalam vena jugularis penderita terhambat dan memungkinkan darah terdeoksigenasi mengalir ke otak.
Tetapi seks bukanlah satu-satunya pemicu hilangnya memori sesaat tersebut, karena mungkin dapat pula disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat dan gangguan emosi. Untungnya, orang yang mengalami kondisi ini biasanya mendapatkan memorinya kembali tidak berapa lama kemudian dan hal tersebut tidak mungkin terjadi lagi.
2. Sakit kepala
Menurut National Headache Foundation (NHF), 20 persen wanita dan 5 persen pria mengalami sakit kepala exertional atau sakit kepala pre-orgasmic selama seks. Sakit kepala tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan darah di otak yang biasanya terjadi ketika berolahraga.
Hal ini biasanya dimulai dengan nyeri tumpul di kepala yang akan meningkat sampai Anda mencapai titik klimaks dan dapat bertahan beberapa menit sampai setengah jam. Jika Anda termasuk orang yang mengalami sakit kepala karena seks, ambillah obat penghilang rasa sakit 30 menit sebelum melakukan hubungan seks.
3. Depresi
Menurut International Journal of Sexual Health, sepertiga dari wanita menyatakan bahwa dirinya merasa tertekan setelah berhubungan seks, bahkan setelah sesi bercinta yang menyenangkan sekalipun. Para peneliti menyebutnya dengan post-coital dysphoria dan hal tersebut mempengaruhi sekitar 10 persen wanita.
Depresi pasca seks ditandai dengan perasaan sedih, gelisah, lekas marah, dan penyesalan. Para peneliti belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tetapi depresi bisa disebabkan oleh pergeseran hormonal setelah mencapai orgasme atau kurang harmonisnya hubungan dengan pasangan.
4. Alergi sperma
Sekitar satu dari setiap 40.000 wanita dapat mengalami alergi terhadap sperma. Meskipun sensitivitas seksual ini jarang terjadi, para ahli menyatakan bahwa air mani dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina pada beberapa wanita, sehingga timbul iritasi, debit cairan vagina tinggi, gatal-gatal, dan bengkak.
Hal ini bahkan juga dapat terjadi jika Anda memiliki alergi yang kuat terhadap makanan dan pasangan baru saja memakannya sebelum melakukan hubungan seks. Untuk mengurangi gejala alergi sperma adalah dengan menggunakan kondom ketika bercinta.
5. Post-orgasmic Illness Syndrome (POIS)
Ketika seseorang mengalami gejala seperti flu, sakit kepala, pilek, nyeri otot atau sendi, kelelahan dan sulit berkonsentrasi tepat setelah berhubungan seks, mungkin dirinya memiliki post-orgasmic illness syndrome (POIS).
POIS adalah penyakit yang tidak biasa danpertama kali diidentifikasi pada tahun 2002. Penyakit ini cenderung mempengaruhi laki-laki dalam waktu 30 menit setelah ejakulasi.
Para peneliti dan dokter masih belum yakin penyebab dari respon ini, namun studi awal menunjukkan bahwa pria mungkin mengalami reaksi alergi sistemik terhadap air maninya sendiri.
6. Infeksi saluran kemih
Wanita 10 kali lipat lebih mungkin menderita infeksi saluran kemih dibandingkan pria. Infeksi kandung kemih ditandai oleh gejala seperti rasa sakit ketika buang air kecil dan terlalu sering buang air kecil.
Aktivitas seksual juga dapat meningkatkan infeksi saluran kemih karena seks memperkenalkan bakteri ke saluran kemih wanita. Agar tidak terganggu dengan rasa nyeri pada kandung kemih, buang air kecillah setelah berhubungan seks.
Hal ini dapat mengeluarkan setiap bakteri yang tidak diinginkan dari kandung kemih.
7. Infeksi ragi
Tubuh secara alami mengandung sejumlah ragi, tetapi jika jumlahnya berlebihan akan dapat menyebabkan infeksi ragi. Infeksi ragi pada wanita mungkin dipicu oleh perubahan pH dari air mani atau pelumas baru. Perubahan hormon juga dapat membuat wanita rentan terhadap infeksi ragi.
Infeksi ragi bukanlah termasuk penyakit menular seksual, tetapi ditandai dengan beberapa gejala yang sama seperti gatal, iritasi, seks yang menyakitkan, dan keluarnya cairan kental.
8. Bacterial vaginosis
Vagina adalah tempat berkembangnya bakteri, beberapa adalah bakteri baik dan yang lain adalah bakteri jahat. Jika jumlah bakteri vagina tidak seimbang, wanita dapat menderita infeksi vagina yang umumnya dikenal dengan bacterial vaginosis.
Bacterial vaginosis biasanya ditandai dengan keluarnya cairan amis pada vagina. Ini bukan penyakit menular seksual tetapi iritasi ini disebabkan oleh seks, respon ekstrem terhadap perubahan pH yang disebabkan oleh air mani, dan bakteri biasa yang masuk vagina setelah berhubungan seks.
Sumber : http://kabar--aneh.blogspot.com/2012/08/8-penyakit-karena-bercinta-hilang.html#ixzz24uvfYeRZ