Banner 480

Minggu, 16 September 2012

Glaukoma

Definisi
Adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata (Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:

  • Bertambahnya produksi humor akueus (cairan mata) oleh badan siliar
  • Berkurangnya pengeluaran humor akueus (cairan mata) di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.
Aliran Humor Akueus (cairan mata)
Terdapat 2 rute dalam pengeluaran humor akueus

  1. Melalui jaringan trabekular
      Sekitar 90% humor akueus dikeluarkan melalui jalur ini. Dari sini akueus akan disalurkan ke kanal schlemm kemudian berakir di vena episklera.
  1. Melalui jaringan uveoskleral
Mempertanggung jawaban 10% dari pengeluaran akueus .
Klasifikasi
            Terdapat beberapa pembagian glaukoma antara lain :

  1. glaukoma sudut terbuka (glaukoma kronis)
  2. glaukoma sudut tertutup (glaukoma akut)
Pemeriksaan penunjang untuk menilai glaukoma secara klinis
  1. Tonometri. Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata normal berkisar antara 10-21 mmHg.
  2. Gonioskopi. Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.
  3. Penilaian diskus optikus. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukur rasio cekungan-diskus (cup per disc ratio-CDR). CDR yang perlu diperhatikan jika ternyata melebihi 0,5 karena hal itu menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.
  4. Pemeriksaan lapang pandang. Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan merusakan papil saraf optikus.


Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :

    • Kerusakan seraf optikus glaukomatosa
    • Kerusakan lapangan pandang glaukomatosa
    • TIO beberapa kali berulang lebih tinggi dari 21 mmHg
    • Usia dewasa
    • Sudut bilik mata depan terbuka dan terkesan normal
    • Tidak adanya penyebab sekunder lainnya
Umumnya terjadi pada kedua mata akan tetapi tidak terdapat kesamaan pada perburukannya. Nama lainnya adalah glaukoma sudut terbuka primer.
                     
Epidemiologi
Glaukoma kronis merupakan glaukoma yang tersering, mengenai sekitar 1 dari 200 seluruh populasi yang berusia lebih dari 40 tahun dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan usia.
Pria dan wanita mempunyai angka kejadian yang sama dan lebih sering mengenai kulit hitam dibandingkan kulit putih.
Faktor keturunan juga berperan terjadinya keadaan ini karena TIO, cara pengeluaran akueus dan ukuran diskus optikus dipengaruhi oleh genetik. Secara umum risiko terjadinya glaukoma pada saudara kandung sekitar 10% sedangkan pada keturunan sebanyak 4%.
Gejala klinis
Dari keluhan pasien umumnya penglihatannya yang makin menurun. Bahkan jika berlangsung cukup lama pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata sedangkan mata yang lainnya menurun penglihatannya.
Hal ini sesuai dengan teori dimana glaukoma kronik dimana umumnya kedua mata akan terkena meski perburukan keduanya tidak sama. Selain itu karena TIO yang meningkat pasien juga akan mengeluhkan adanya nyeri pada mata, sakit kepala dan perasaan seperti melihat halo (pelangi di sekitar objek) karena pembengkakkan pada kornea.
 Gejala
  1. Penurunan lapang pandang
  2. Peningkatan TIO. Terdapat perbedaan 5 mmHg antara kedua mata perlu dicurigai adanya peningkatan yang abnormal.
  3. Sudut bilik mata depan terbuka
  4. Perubahan pada diskus optikus. Tampak kerusakan nervus optikus glaukomatosa atau terdapat ketidaksamaan pada cekungan pada pemeriksaan rutin.
  5. Tidak terdapat sebab lain yang dapat menyebabkan glaukoma kronik


Penatalaksanaan
  • Terapi obat-obatan
Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat diberikan dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering. Miotikum (pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan karena efek sampingnya.
Jika pengobatan belum efektif maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat, mengganti jenis obat atau menambah dengan obat lain.
  • Terapi bedah
    • Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan pengobatan medikamentosa yang maksimal.
    • Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal, atau kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang lebih rendah lagi.

Banner 480 bawah




Your Clicks! Your Earning!