Banner 480

Minggu, 07 Oktober 2012

TONTONAN KHUSUS DEWASA





[imagetag]

ANA VELISA

Status : Lajang

               Jadwal Rutin :  Bamboo Resto, Montana, Obor Cafe

Jika ternyata pentas Dangdut terbuka sedikit banyak dianggap berpengaruh dalam hal merusak moral anak-anak di bawah umur, ini merupakan hal yang serius untuk dipikirkan dan ditindaklanjuti. Ada yang berpendapat atau usul, jika di suatu tempat akan diselenggarakan pertunjukkan Dangdut, di setiap jalan/akses masuk menuju lokasi pentas perlu diberikan semacam sebuah label warning, bahwa pentas musik dangdut | dangdut koplo itu area terlarang untuk dimasuki anak-anak dan merupakan tontonan khusus dewasa dan perlu diadakan penjagaan yang lebih ketat dan selektif  oleh aparat keamanan. Hmm..benarkah label warning itu dapat mengatasi solusi adanya pernyataan bahwa Dangdut sedikit banyak telah memberi pengaruh negatif bagi moral anak di bawah umur?. Jawabnya TID

AK..!!. Banyak hal yang kontroversial jika hal atau label warning tersebut dilaksanakan di setiap ada lokasi pementasan Dangdut. Pertama, jika pentas itu bukan pentas gratis, alias harus bayar tiket, maka pengunjung akan sepi dan merugikan pihak penyelenggara dan tentutnya pelaku musik Dangdut itu sendiri. Kedua, perlu biaya yang lebih besar untuk setiap kali pentas Dangdut karena dibutuhkan banyak aparat keamanan yang khusus bertugas menyeleksi umur. Ketiga, meskipun di batasi umur misal untuk kalangan 18 +, bukan berarti segampang itu dapat mengurangi rusaknya moral pada orang yang berumur di atas 18 tahun jika ternyata pelaku Dangdut (khususnya penyanyi) tetap melakukan tindakan amoral dalam performanya di atas panggung. Keempat, penonton atau masyarakat umum belum tahu apakah pentas tersebut mengandung hal-hal yang bisa merusak moral anak di bawah umur

Lalu bagaimana jika umurnya semakin dipertua batasannya, misalnya orang yang diizinkan menonton pertunjukkan tersebut adalah orang yang sudah pernah menikah atau berumur di atas 30 tahun??. Saya kira itu juga bukan merupakan jawaban yang tepat untuk menjawab pernyataan bahwa pentas Dangdut sedikit banyak telah merusak moral anak di bawah umur. Atau mungkin dengan mencekal artis atau penyanyi Dangdut yang tampil tidak senonoh di atas panggung terbuka seperti yang tersebut dalam posting pencekalan terhadap artis/penyanyi Dangdut

. Yang terakhir ini jika dikaitkan dengan pernyataan bahwa Dangdut sedikit banyak telah merusak moral anak di bawah umur, mungkin agak sedikit solutif. Namun yang jadi permasalahan adalah si artis/penyanyi tersebut akan kehilangan profesinya secara langsung tanpa ada peringatan terlebih dulu untuk pelaku. 

Hal yang menurut saya memberikan solusi adalah kerja sama yang solid, bahu membahu antara PAMMI wilayah, pimpinan grup Dangdut, pihak penyelenggara dan tentunya pelaku Dangdut itu sendiri untuk membuat sebuah aturan yang berhubungan dengan penampilan pelaku Dangdut (siapapun baik itu musisi atau penyanyi Dangdut) khususnya dalam hal pakaian dan goyang. PAMMI wilayah, pimpinan grup Dangdut dan pihak penyelenggara (yang nanggap) harus selalu memberikan perhatian khusus kepada pelaku Dangdut sebelum terselenggaranya pentas Dangdut. Jika aturan/kesepakatan (baik tertulis maupun tidak) tersebut dilanggar, hal pertama yang dilakukan adalah untuk menegur atau mengingatkan si pelaku Dangdut (baik musisi/penyanyi), jika masih dilanggar, bisa dengan mengurangi honor bayaran yang sudah disepakati sebelumnya, dan jika masih saja dilanggar, keluarkan si pelaku Dangdut itu baik musisi/penyanyi tersebut dari grup dan beritahukan kepada grup Dangdut lain (termasuk electone/organ tunggal) untuk jangan sekalipun mengajak si pelaku Dangdut tersebut. Jika grup Dangdut atau pihak penyelenggara  sudah diberitahukan masih saja ngeyel dan tetap menggunakan atau mengajak si pelaku Dangdut tersebut demi keuntungan PRIBADI, maka laporkan saja ke pihak yang berwenang dan juga PAMMI setempat berhak untuk membubarkan grup Dangdut tersebut, dan untuk pihak penyelenggara perlu dilaporkan ke aparat kepolisian dan berhak untuk mencekalnya. 

Saya yakin jika hal tersebut dilaksanakan semua pelaku Dangdut khususnya penyanyi akan lebih berpenampilan positif di atas panggung, dan pernyataan bahwa Dangdut adalah salah satu perusak moral anak di bawah umur akan lenyap dengan sendirinya. Tapi..kira-kira bisa gak ya...???...apa komentar anda ???

#bb32dc


Banner 480 bawah




Your Clicks! Your Earning!